Iklan

Iklan

,

Iklan

ILS Lamsel Ajak Pemerintah Daerah Edukasikan Bahaya Tuberkulosis

20 Desember 2022, 18:33 WIB


KALIANDA - Organisasi Inisiatif Lampung Sehat (ILS) SSR Lampung Selatan mengajak Pemerintah Daerah untuk dapat bersama-sama mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pencegahan penyakit Tuberkulosis (TB).

Hal itu diungkapkan Koordinator Program ILS SSR Lamsel, Rudi Hartono, saat konferensi pers pada giat kolaborasi penanggulangan tuberkulosis bersama Koalisi Organisasi Profesi Indonesia Tuberculosis (Kopi TB) dan Dinas Kesehatan, di RM Hidayah Kuring, Desa Tajimalela, Kecamatan Kalianda, Selasa (20/12/2022).

Menurut Rudi, pemahaman terhadap bahayanya Tuberculosis harus segera disampaikan kepada masyarakat secara maksimal. Sebab kata dia, pemahaman pada pencegahan penyakit menular tersebut menjadi hal yang sangat penting.

"Ini penyakit menular, kalau tidak diedukasi, ini akan menjadi problem sosial kita. Karena penduduk itu berinteraksi dengan kegitaan masyarakat lain, dan ini juga mengkhawatirkan sekali andai tidak diedukasi dan masyarakat tidak paham terhadap TBC," kata Rudi.

Selain itu, pihaknya juga mendorong Pemerintah daerah terkait pengoptimalan pemeriksaan TCM (metode deteksi molekuler berbasis nested real-time PCR) di seluruh kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten setempat.

"Bagaimana TCM itu tersebar di 17 kecamatan. Karena banyaknya pasien yang terideksi, indikasi terkena TB ini perlu penangann serius. Hari ini informasinya TCM itu baru ada 6," ujarnya.

Sementara Ketua Kopi TB, dr Wahyu Wibisana menjelaskan, pencapaian penanggulangan TB saat ini sudah terbilang sangat baik, hal itu berdasarkan pelaporan dan notifikasi kasus TB.

"Langkah kami selama ini, sudah berkomitmen dengan para DPM yakni dokter praktek mandiri dan klinik-klinik swasta untuk melaporkan kegiatan dan setiap penemuan TB," jelas dr Wahyu.

Ditahun 2023 mendatang, Kopi TB berencana akan membuka hotline TB. Hal ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi seputar TB.

"Kopi TB akan mencoba menemukan jejaring yang lebih luas lagi dengan membuka hotline TB. Sehingga masyarakat lebih mudah mengakses informasi tentang TB secara private. Jadi privasinya bisa dijaga, karena selama ini paradigma yang ada di masyarakat bahwa TB itu adalah sesuatu yang masih tabu," ungkapnya.

Ditempat yang sama, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Lamsel, Basuki Didik Setiawan mengapresiasi peran serta lapisan masyarakat dalam program pencegahan dan pengendalian penyakit TB.

"Untuk diketahui, bahwa ILS telah berperan aktif dalam pencegahan dan pengendalian penyakit TB. Yang kedua, koalisi penanggulangan TB ada yang namanya SPM atau standar pelayanan minimal," kata Didik.

Target pemeriksaan yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2022 sebesar 14.000 orang telah terlampaui atau melebihi target.

"Adanya partisipasi di lingkungan masyarakat juga teman-teman media, ini yang paling sulit itu kan menggerakkan bagaimana masyarakat yang mempunyai gejala dini TB untuk memeriksakan diri. Ini perlu dilakukan banyak pihak, karena ketika ada orang yang ternyata positif TB di masyarakat dan itu tidak diobati maka orang ini bisa menularkan penyakit. Yang harus kita capai, nanti standingnya di tahun 2030 diharapkan Indonesia itu sudah eliminasi TBC," pungkas Didik. (Red)

Iklan