Foto tangkapan layar dari video warga |
Ke enam nelayan itu ditemukan mengapung pada keesokan harinya sekitar pukul 10.00 wib, dengan menggunakan peralatan seadanya di sekitar perairan pulau sebuku dan setiga, Kecamatan Rajabasa.
Ke enamnya langsung dievakuasi menggunakan speed boat oleh petugas tim gabungan polairud, TNI dan basarnas wilayah setempat.
"Tadi dapat kabar dari nelayan yang lain, kalau mereka ketemu di sekitar pulau setiga dan sebuku. Kemudian langsung dijemput sama Polairud. Tadi sampai dermaga BOM jam 12.00 wib," kata Agus salah satu warga sekitar.
Diceritakan Agus, pada pukul 21.00 Rabu kemarin, salah satu nelayan yang tenggelam itu sudah memberi kabar kepada nelayan lainnya bahwa kapal yang ditumpangi mereka mengalami accident (kecelakaan), namun kabar itu terputus lantaran handpone yang digunakan nelayan diduga ikut tenggelam.
"Semalam memang mereka telfon nelayan yang di darat, ngabarin kapalnya tenggelam disekitar karang bolong dengan maksud minta dijemput. Cuma lagi telfonan tiba-tiba telfon terputus, mungkin sudah kena air jadi hp nya mati," ujar Agus.
Sementara itu, Lurah Kalianda Fahroza Fahmi mengamini bahwa ke enam nelayan tersebut merupakan warga sekitar dermaga. Mereka saat ini, kata Fahmi sudah berada di kediamannya masing-masing.
"Iya mereka warga kita di kelapa doyong. Alhamdulillah sehat dan selamat semua. Kalau kejadiannya kemungkinan karena badai semalam," kata Fahmi. (Red)